Berhala Modern

Di tengah hiruk pikuk kota

Saat keramaian tak memungkiri

lintasan berbagai macam wajah

Berwarna-warna bak pelangi senja

Merakapun menghiasi gemerlap kota

Yang ternyata;

Semakin bercermin pada langit barat

Hedonisme, individualisme, liberalisme, sekulerisme, kepitalisme

Menjadi berhala di abad jahiliah modern

Si tua terlunta-lunta, si muda pun hidup berminta

Rakyat berselimut sengsara, pemerintah semakin bertahta

Memilukan saja

My House Kota Kembang

SEANDAINYA CUMA ADA RAMADHAN

Blog Entry SEANDAINYA CUMA ADA RAMADHAN Sep 16, ’08 9:39 PM
by nafiyya for everyone
SEANDAINYA CUMA ADA RAMADHAN
Oleh: Tyas Soekanto*

Namaku Hamdhan,
Sebelas umurku
Cari aku di kolong jembatan layang di malam hari
Aku suka Ramadhan
Bulan puasa itu
Bebaskan aku dari puasa tak menentu
Terpaksa tak makan karena memang tak ada yang bisa disantap
Tinggal datang ke masjid atau mushola
Ada makanan enak menanti
Ta’jil katanya, pembuka puasa

Aku Tono
Aku suka Ramadhan
Karena majikanku berpuasa dari mengomel dan memukuliku
Jika aku salah atau lambat kerja
Padahal aku ‘ kan sering capek dan juga ingin bermain di sembilan tahunku

Ramadhan?
Aku suka itu
Pundi-pundi berisi penuh
Tak cuma koin receh
Tapi juga uang kertas
Yang mereka lemparkan dari balik kaca mobil mewah
Saat kusodorkan di lampu merah
Bulan puasa itu membuat tiba-tiba banyak orang baik dan bersedekah ya?
Jadi ibuku bilang: “Amir, ada sisa untuk ditabung, mudah-mudahan kamu bisa sekolah lagi .. “

Suka, aku suka sekali
Ramadhan itu ‘ kan
Bulan yang orang-orang jadi selalu makan enak untuk berbuka dan sahur
Supaya tak terasa lemas dan lapar mereka bilang
Jadi harus ada kolak, es campur, kue-kue, makanan daging

Aku Anwar, si pengangkut keranjang belanja di pasar-pasar
Senang, berbilang kali mondar mandir mengangkut tumpukan belanja ibu-ibu
“Sstt, jangan bilang guru ngaji bahwa aku jadi sering batal tak kuat puasa karenanya.
“Bapakku ndak marah kok, aku ‘ kan masih kecil, belum baligh
Asal ada uang yang bisa dibawa pulang
Kasihan bapakku lumpuh
Tak bisa cari uang sesudah kecelakaan di pabrik dulu

Kalau ingin ganti baju
Supaya tak tambal-tambal
Atau penuh lubang
Ya harus tunggu bulan setahun sekali
Bulan apa ya..
Pokoknya yang ada lebarannya itu..
Orang-orang kaya ganti baju
mungkin terlalu sesak almarinya
Jadi aku dapat sisa
Tapi masih bagus bagus kok
Aku jadi bisa pakai berlapis
Tak terlalu dingin lagi di gubuk kecil terbuat dari kardus-kardus
Benar emak menasehati : ..”Sabar nduk, Gusti Allah ora sare..
“Menenangkan rengekanku minta baju
Karena malu diejek
Ujang si gembel bajunya tembel

Kalau ingin sekali-sekali merasakan
Gantian
Orang berpunya mengejar si papa
Mereka yang berada
mengejar pengemis gelandangan (kadang menyingkat memanggil kami Gepeng…)
Mencari agar ada penerima zakat
Besok Lebaran menjelang
Akan batal Zakat Fitrah sesudah sholat
Ikut saja bersamaku di Malam Takbiran
Tenang-tenang tiduran di emperan pinggiran jalan
Tergopoh-gopoh mereka datang
Membangunkan kami untuk terima zakat
Lucu, kali ini si empunya butuh orang miskin ..
Ada benarnya juga namaku si Untung…
kecil-kecil sudah beruntung…

Aku tahu bapakku miskin sekali
Sebagai kuli
Penghasilannya cuma dari angkut barang
Tapi ia tak bolehkan, aku Mamat anaknya, mengemis
Jadi menemani Bapak
Mengambilkan minum dan sesekali pijati punggungnya
Karena di Ramadhan ia banyak sekali angkut mebel juga kulkas, tivi baru
Nanti kalau ada ceramah di kampung aku mau tanya pak Kyai
Apa bulan puasa artinya ganti perabotan ya?

Ustadz Husni pernah bilang
Tuhan itu bisa berbuat apa saja
Maha Kuasa
Tuhan juga Pemurah
Mau mendengarkan doa dari siapa saja
Termasuk anak jalanan miskin terlantar
Ya Allah,
Hamdan, Amir, Tono, Anwar, Untung, Ujang, Mamat
Doa bersama
Mengemis padaMu
Jadikan cuma ada (semangat) Ramadhan
Sepanjang tahun.
Amin.

Taman Cinta Bunda

Kuambil secarik kertas rasa
Yang tercecer di taman cinta
Tuk tuliskan suara bathinku
kepada kau pejuang hidupku

Jauh sebelum ku ada
Kau telah berjasa
Berikan apa yang hanya untukku saja

Teringat waktu itu
Kasih sayangmu menembus jiwa
Memperkuat dinding-dinding hatiku
Menyalakan obor semangat hidupku

Kiniku termenung terpaku
Aku cinta dan
Hanya engkaulah yang aku rindu
Ibuku…………..

*20 Maret ’08, Tugas pelatihan latihan menulis oleh Mas Rahman Hanifan
Hapus gak mood, timbullah semangat, thanks mas Rahman, kiniku semakin terobsesi