Gugurnya Rimbun: for Bapak Sunawar

Saat ini dedauanan semakin menguning
Telah merasa semakin mati
Tak peduli menempati ruangan tersendiri

Dan wajahmu, sesunyi malam ini
Tak merah juga kuning berpuasa

Biarlah untukNya kembali
Biarlah kita tersadar diri
Ada cahaya menyelubung keras
Setelah semua dalam gugur
Gugurnya yang rimbun..
Akan kembali pilihanNya..
(Farhan Yusuf R.malam yang mending dingin,10 Mei 2010)

Gugurnya Rimbun: for Bapak Sunawar

Saat ini dedauanan semakin menguning
Telah merasa semakin mati
Tak peduli menempati ruangan tersendiri

Dan wajahmu, sesunyi malam ini
Tak merah juga kuning berpuasa

Biarlah untukNya kembali
Biarlah kita tersadar diri
Ada cahaya menyelubung keras
Setelah semua dalam gugur
Gugurnya yang rimbun..
Akan kembali pilihanNya..
(Farhan Yusuf R.malam yang mending dingin,10 Mei 2010)

; Untuk Mereka yang Terluka

Helai daun itu

Jatuh..
Setelah terlanjur dewasa
Dalam buaian masa dan bahasa

Dan Kamu terbuai sepimu
Yang ternyata membuang tawamu
Yang terselip dalam mimpimu
Yang selalu kau puja-puja dulu

Amboi, jangan lama dalam derita
Semua luka yang kau cipta
Andai kau masih memanja
Yakinlah jalan panjang yang kau lalui
Belum berakhir dan kau pelaku utamanya

Jejak cintamu mencipta
Cahaya yang memecah sunyi
Jejak cintamu menggelora
Cahaya untuk pangeranmu..
08.30, 3.5.10, pagi untuk mereka di sana, sajakku do’aku..

Facebook On Love 2

Lagi-Lagi Facebok

Judul : Facebook On Love 2
Penulis : Ifa Avianty
Penerbit : Lingkar Pena Publishing House
Tahun Terbit : Cetakan Pertama ,Mei 2010
Jumlah Halaman : 286 Halaman

Fenomenal facebook semakin hari semakin cemerlang saja, Hampir seluruh penduduk bumi memiliki akun ini. Isu pemberitaannya juga juga bermacam-macam, dari yang mengharamkan sampai menghalalkan juga ada. Namun, seperti pendapatku terdahulu, halal dan keharaman Fb, ada di tangan pengguna akun itu sendiri.
Seperti novel facebook On Love berikut sekuelnya Facebook On Love 2, yang menceritakan tokoh-tokoh di dalamnya yang juga menggunakan akun facebook. Melanjutkan kisah sebelumnya, Masih dengan bahasa yang enak, ngepop banget. Dari permusuhan Fadli dan Dayana di halaman facebook, bahkan sampai sekantor antara bos dan bawahan, perdebatan sengit masih ada. Namun, siapa sangka semua itu berbuah pernikahan, setelah Fadli menemukan bayi kembar di dekat kantornya.
Facebook On Love 2, masih mengisahkan mereka dan kekocakan anak buah Fadli sekaligus teman setia Dayana, yang kemudian dinamakan Geng Tikus Pengerat (GTP). Mengisahkan pernikahan muda mereka, yang ternyata tak seperti apa yang mereka mimpikan sebelumnya. Rintangan dan tantangan yang membuat kekeruhan, dari semua kisah lalu Fadli dan bertemunya kembali Dayana dengan mantannya waktu SMA.
Rumah tangga yang di bina agar terus melangkah maju dengan kemesraan, harus terhiasi dengan keadaan-keadaan yang nyaris membuat mereka berpisah dengan kemakruhan. Namun, karena adanya kesetiaan dan pengertian rumah tangga ini masih utuh. Namun begitu, ujian demi ujian tak bosan mendatangi.
Kisah, yang menurutku sangat menarik. Dari novel ini aku merasa dekat dengan penulisnya, Mba Ifa Avianty. Sejak Facebook On Love yang pertama sampai sekuelnya. Semua sangat ngena padaku. Pokoknya, selain enak di baca, hikmah yang di dapat pun tak sedikit. Aku merasa dekat dengan beliau, walau belum berjumpa, dan tak mengenalnya dekat. Sekali Facebook On Love 2, sangat menarik cocok bagi anda yang ingin belajar tentang pernikahan muda, khususnya dengan keadaan sosial yang modern.
21.06.2010, Desa Reformasi, KMI Al-Ishlah Office

“De Liefde” Memoar Sekar Prembajoen

Judul : “De Liefde” Memoar Sekar Prembajoen
Penulis : Afifah Afra
Penerbit : Afra Publishing
Tahun Terbit : Januari 2010
Jumlah Halaman : 456 Halaman

Memoar yang menggetarkan
Kesepian cinta akan hadir bila kita terjauhkan dari yang dicinta. Apalagi terjauhkan dengan cara pengasingan, yang begitu rumit ceritanya. Begitu Sekar Prembajoen, dalam negeri pengasingan, walau di asingkan di negeri Belanda. Meskipun lebih teramat enak daripada interinan lain, perasaan getir dan was-was selalu datang tanpa di undang, lebih-lebih kekhawatirannya karena negeri tempat ia di buang cenderung mendoktrinnya dengan pemahaman liberal. Ia semakin tak tahan, ingin lari, tapi tak akan tersanggupi.
Sebuah kisah perjuangan Indonesia saat masa penjajahan Belanda. Tentu sangat pahit, ketika idelisme antara perjuangan dan cinta di pertaruhkan. De Liefde, sebuah kisah besutan Afifah Afra yang satu ini merupakan sekuel kedua buku De Winst yang lebih dulu terbit dan hasilnya best seller. Merupakan kelanjutan, buku sebelumnya kisah-kisah di dalamnya tetap mengisahkan tokoh-tokoh terdahulu, di tambah dengan tokoh-tokoh baru yang kemudian menjadi munculnya kisah-kisah dalam novel ini. Karena ini adalah sebuah novel memoar Sekar Prembajoen, jadi kisah pembuangannya di negeri Belanda mendominasi.
Mba Afra -sapaan akrab Afifah Afra- memang termasuk penulis yang sangat perhatian dengan epik kemerdekaan. Dari trilogy sebelumnya Bulan Mati di Javanese Orange, sampe yang terbaru ini. Semua berlatar epik kemerdekaan Indonesia, namun di Novel ini Mba Afra lebih menonjolkan idealisme yang harus di pegang teguh. Hampir sama dengan buku sebelumnya De Winst, yang juga menonjolkan ini. Namun, ramuan-ramuan cinta tetep ada tentunya, tetapi bukan cinta picisan yang ada dalam novel-novel biasanya. Cinta yang ada antara idealisme dan perjuangan kemerdekaan. Perjalanan prembajoen dalam pengasingan yang terasa berat walaupun dalam keadaan yang bisa di bilang enak. Sebuah Novel mantap dan menggugah, memoar yang menggetarkan, so jempol untuk mba Afra.
21.06.2010, KMI Al-Ishlah Office

Aku Malu Padamu Wahai Rasulullah

Di semester  kedua ini, aku mengajar Tarikh islam dan Muhadatsah, Kali ini jam mengajarku semakin sedikit, alhamdulillah. Tetapi menurutku, mengajar tarikh islam lebih sulit dan berat karena beban moralnya terhadap santri. Karena memang aku baru sadar ternyata mengajar tarikh bukan sekedar bercerita tentang kelahiran hingga kematian Muhammad Saw, tapi juga mengambil dan menyimpulkan hikmah di setiap kejadian dalam jejak-jejak hidup beliau. Yang kemudian seharusnya memberikan semangat (jihad) dan hidup lebih baik dalam berislam. Mengajar tarikh islam juga lebih memberikan aku penyadaran tentang arti sejarah dan tentunya lebih-lebih sejarah tentang Rasul Allah, Muhammad SAW, yang dulu sempat aku abaikan saat masih sebagai santri, bisa disebut sesuatu yang riskan.

Aku merasakan bahwa aku masih belum paham benar, bagaimana sejarah islam. Khususnya, sejarah sejak kelahiran Nabi hingga wafat, apalagi sejarah tentang sahabat Rasul. Akhirnya, aku memutuskan untuk membaca kembali sirah nabawiyah terlebih dahulu ketimbang bacaan-bacaan lainnya, kecuali Al-Qur’an must read it always.

Aku menargetkan, seminggu aku selesai membaca sirah nabawiyah Muhammad Sa’id Ramadhan El-Buthy. Kemudian aku, akan membaca sirah-sirah karangan penulis lainnya. Termasuk sebuah novel tentang Rasulullah karya anak negeri yang tak ada meragukan karya-karyanya sebelumnya. Dialah Tasaro GK yang Muhammad Lelaki Penggenggam Hujan (MLPH).

Sebuah novel tentang Muhammad yang sangat menyentuh sekali, tata penuturannya yang memesona, penggambaran kejadian hidup lelaki yang mulia yang sangat detail. Aku banyak tertuntun dari novel ini, karena begitu banyak pelajaran yang berharga. Sebuah sirah nabawiyah yang lebih menurutku, karena penyajiannya begitu nyastra.

Bukan hanya itu, kelebihan novel ini sangat banyak. Termasuk di hadirkannya seorang dari alam imajinasi, Kashva. Yang di katakan sebagai sastrawan dan ulama muda bangsa Persia yang sangat di segani karena kadar ilmunya yang lebih waktu itu. Kisah yang menceritakan dia sebagai seorang pelarian, setelah mengabarkan pada Raja Persia bahwasanya akan ada utusan Tuhan yang akan mengembalikan kemurnian ajaran zardusht, agama yang di anut oleh bangsa Persia ketika itu. Karena itu maka Raja Persia “Khosrou” murka padanya, karena itu juga akan berpengaruh dengan keadaan kerajaan Persia.

Dalam perjalanannya, Kashva yang di latari kejaran pasukan khosrou juga karena keingininannya untuk mengungkap kebenaran akan datangnya lelaki yang dijanjikan, dengan membedah kembali kitab-kitab agama lain terdahulu.

Nah, ini yang menurutku lebih dari sirah nabawiyah yang berbentuk novel ini, kita seakan tak perlu membaca buku-buku berat tentang Rasulullah karya orang-orang barat seperti Karen Armstrong, martin lings, dll. Karena sudah terangkum di novel ini, yang di tuturkan dalam kisah yang sangat menarik.

Terima kasih mas Tasaro, engkau menjadi jalan bagiku untuk kembali mengingat lelaki mulia ini, yang mungkin telah lama aku campakkan. Aku sempat tak sadar bahwa dialah sang pemberi syafaat kelak. Semoga kesadaran ini menjadi kebaikan yang kemudian menjadi awal untuk istiqomah meniti sunnah-sunnahnya. Semoga penulis novel ini “Tasaro GK” mendapatkan ini sebagai shodaqoh jariyahnya, amin. Inilah kesadaranku.

Bagaimana aku akan mendapatkan syafaatmu wahai Rasulullah, jika sirahmu saja aku tak tahu. Padahal aku benar-benar mengharapkan syafaatmu di akhirat kelak. Ya, karena itu aku ingin menjadi ummat setiamu. Semoga, setelah aku menamatkan membaca berbagai macam sirah yang ada, aku semakin mencintaimu, aku semakin memiliki tsiqah untuk din ini, untuk berjuang untuk din ini, mampu menyampaikan yang aku ketahui tentang engkau agar tak sia-sia aku membaca sirahmu, tentu kuharap engkau pula semakin mencintaiku. Aku malu kepadamu wahai Rasulullah, jika tak tahu sirahmu. Aku malu.Aku rindu padamu wahai Rasulullah.

“Rasulullah dalam mengenangmu

Aku susuri perjalanan sirahmu

Pahit getir perjuanganmu

Membawa cahaya kebenaran”

17.04.10. Sebuah Refleksi Setelah Beberapa Hari Khusyuk Menekuri Abjad di Lembaran  MLPH. Aku Rindu Padamu….