Film Dear Zindagi – Teruntuk Kehidupan

Hidup Yang Harus Disyukuri

025043300_1480493511-dear_zindagi

            Pikiran. Sudah fitrah manusia bisa berpikir, memiliki akal. Yang membedakan manusia dengan hewan, anugerah terindah dari Allah. Namun, ternyata jika pikiran tidak diatur maka akan menjadi penyakit. Terlalu banyak pikiran akan membuat orang menjadi sakit. Entah sakit fisik ataupun psikis.

Sudah tiga bulan lebih ini saya sakit pencernaan, dispepsia namanya. Penyakit ini selain karena pola hidup-pola makan yang tidak sehat, juga disebabkan oleh pikiran yang tidak diatur. Ada takut, gelisah, resah, panik, khawatir, tidak bisa tidur malam alias insomnia,  stres dan entahlah. Kata dokter begitu. Penyebab sakit pencernaan di situ. Bahkan yang paling tidak enak bagi saya di awal-awal sakit saya tidak boleh banyak berpikir, membaca pun saya tidak dibolehkan oleh dokter. Akhirnya, saya pun tidak bisa menulis-yang itu salah satu usaha saya mencari rezeki.

Kata dokter, lambung itu adalah tempatnya pikiran, kalau kebanyakan pikiran yang tidak diatur atau mengendap maka lambung akan sakit. Kemudian jadilah asam lambung, dan penyakit lainnya seperti maag, thypus, dispepsia, GERD dan lainnya. Karenanya, pikiran harus diatur. Jangan sampai stres, yang bahkan itu tidak disadari. Karenanya, saya pun mencoba untuk memenej pikiran saya, sejak itu. Belajar memenej lebih tepatnya. Karena memang tidak mudah, tetapi insya Allah bisa diusahakan. Insya Allah.

kenangan-manis-dari-orangtua

Soal pikiran lagi. Kali sakitnya lebih ke psikis sepupu saya. Karena ada masalah keluarga akhirnya dia sakit, depresi-stres. Ngomongnya menjadi tingkat tinggi, dan kadang mengamuk, yaa seperti bisa berbahaya kalau dibiarkan. Keduanya ini memang penyakit, terasa di fisik, sakit di pikiran. Sama-sama menyedihkan, juga menyakitkan. Tetapi insya Allah, selama yakin ada Allah, insya Allah ada jalan obatnya, ada jalan keluarnya.

Seperti film yang baru saya tonton, Dear Zindagi. Entah seorang teman di fesbuk, mengatakan bahwa film ini bagus. Kemudian setelah menulis saya mencoba, browsing film ini. Ternyata pemerannya adalah raja Bollywood, Shahrukh Khan. Bukan sekedar profesionalisme sebagai artis papan atas saja, atau nostalgia –saya waktu SD suka Bollywood sejak Kuch-Kuch Ho Ta Hai-dan sudah lama nggak nonton India lagi.

011326500_1480493824-dear_zindagi-3

Nah, film ini bercerita tentang Kaira yang diperankan oleh Alia Bhatt. Seorang yang bekerja sebagai sinematografi, sebagai kameran yang karirnya melejit. Namun, kisah percintaannya tidak mulus, beberapa kali dia menjalin hubungan dengan lelaki namun dia tidak sulit menemukan kenyamanan. Intinya dia sulit menjalin hubungan dengan lelaki, padahal dia sangat menginginkan hal itu.

Dia menjalin hubungan dengan seorang produser, dia sangat berharap. Namun, karena gaya pacaran dia membingungkan, akhirnya ada kabar bahwa sang produser melakukan pertunangan dengan mantan pacarnya. Kabar ini sungguh menyakitkan bagi Kaira. Dia stress, tidak bisa tidur.

jangan-renggu-masa-depan-dengan-masa-lalu

Selain itu hubungan dengan orangtuanya, utamanya ibunya juga semakin tidak baik. Dia tidak bisa bersikap ramah dengan orangtuanya. Kemudian, bertemulah dia dengan seorang psikiater dalam sebuah seminar kejiwaan, yaitu Dr. Jehagir Khan yang diperankan oleh Shah Rukh Khan.

Kemudian Kiara mendatangi rumahnya untuk melakukan terapi. Terapi dilakukan sampai beberapa kali dan dilakukan dengan beberapa metode. Penonton akan mengetahu bagaimana dokter jiwa kemudian menerapi Kiara mengakui apa masalahnya sehingga tidak bisa tidur. Di kesempatan lain bagaimana kehidupan karir, orang tua Kiara. Ada metode yang dilakukan di luar rumah terapis, di pantai, sambil bersepeda, menaiki perahu dan lainnya. Dan terapi dengan metode yang menceritakan kenangan terindah dan terburuk dari orangtua. Dengan ini kemudian Kiara hidup lebih terarah, indah dan bahagia.

030571200_1480493675-dear_zindagi-2

Mungkin memang tidak semudah dalam film ini, bagaimana menerapi orang stres. Apalagi jika stresnya tingkat tinggi. Setiap manusia tidak bisa menghindari stres lho, itu kata Profesor syaraf asal Jepang, Arita Hideho. Tetapi paling tidak film ini sudah menyampaikan pesannya. Orangtua juga manusia biasa, bisa salah. Bagaimana pun sedih-pedih kehidupan, harus tetap disyukuri. Bagaimana sakitnya ujian-cobaan, harus tetap dinikmati.  HIDUP INI INDAH.

Film yang inspiratif. Kita semua bisa stres, bahkan tidak bisa menghindari stres, jadi pasti ada stres walau setitik, jadi tonton saja, ambil hikmahnya. Nih, soundtracknya Luv U Zindagi liriknya bagus.

♬Jo dil se lage

(Yang disukai oleh hati)

♬Use keh do hi hi hi hi

(Katakan hai padanya)

♬Jo dil na lage

(Yang tidak disukai oleh hati)

♬Use keh do bye bye bye bye

(Katakan selamat tinggal padanya)

♬Aane do, aane do

(Biarkan datang, biarkan datang)

♬Dil mein aa jaane do

(Biarkan datang ke dalam hati)

♬Keh do muskurahat ko

(Katakan pada senyuman)

♬Hi hi hi hi

(Hai hai hai hai)

♬Jaane do, jaane do

(Biarkan pergi, biarkan pergi)

♬Dil se chale jaane do

(Biarkan pergi dari hati)

♬Keh do ghabraahat ko

(Katakan pada kegelisahan)

♬Bye bye bye bye bye bye…

(Selamat tinggal)

♬Love you zindagi

(Aku mencintaimu oh hidup)

♬Love you zindagi

(Aku mencintaimu oh hidup)

♬Love you zindagi

(Aku mencintaimu oh hidup)

♬Love me zindagi

(Cintai aku oh hidup)

♬Wo o oo.. Wo o oo…

♬Wo o oo.. Wo o oo…

*lirik dari https://fabynovaliza.wordpress.com/2016/11/09/lirik-lagu-love-you-zindagi-dear-zindagi-dan-terjemah/

*foto-foto: http://www.bintang.com/celeb/read/2671288/review-dear-zindagi-pesona-shahrukh-khan-dimata-remaja