*Satu Frekuensi* (Ngobrol Santai Dengan dr. Rasmono 2)

Screenshot_2018-04-09-13-06-31-320_com.instagram.android.png

Hidup adalah pertemuan dan perpisahan. Hari ini bertemu, esok berpisah. Anugerah pertemuan terkadang penuh misteri. Begitu juga dengan perpisahan.

Suatu ketika dokter Rasmono bercerita tentang misteri pertemuan. Dokter Rasmono ingin sekali bertemu dengan Abi K.H. Muhammad Ma’shum. Dokter ingin sharing tentang keinginan dan harapannya.

Karena Abi Ma’shum sibuk sekali, beberapa kali ingin sowan namun belum berjodoh. Beberapa kali menghubungi juga Abi Ma’shum sibuk.

“Mungkin karena saya belum dikenal ya Om,” kata dokter.

Asa untuk bertemu pun tetap dijaga. Karena bukan tidak mungkin akan ada waktu semainya pertemuan. Meski tidak harus berharap yang memaksa.

Tiba-tiba ada orang yang menghibungi Dokter Rasmono. Ternyata Ustadzah Afifah, anak Abi Ma’shum. Dokter Rasmono diminta untuk membantu pengobatan Abi.

“Ketika saya sudah tidak ‘mengejar’, Abi ‘datang’ ke saya juga. Itu karena saya masih menjaga harapan Om.”

Maka, sejak itu hingga acara Reuni 212 di Bondowoso tepatnya Pondok Pesantren Al-Ishlah Bondowoso, Dokter Rasmono menjadi Dokter yang merawat Abi Ma’shum. Abi Ma’shum waktu itu dapat ‘cuti’ dari Dokter rumah sakit untuk pulang dan hadir dalam acara yang beliau gelar di pondoknya, untuk menghormati para tamu.

Hari-hari itu, Dokter Rasmono bisa berbicara cukup intens dengan Abi Ma’shum. Dokter Rasmono pun didukung oleh Abi Ma’shum segala harapan dan gerakannya saat ini.

“Meski berupa ucapan dukungan, tetapi hal ini cukup bagi saya Om. Saya semakin semangat,” ucap Dokter dengan wajah berseri.

Ini yang dinamakan satu frekuensi. Ada kalanya harapan-harapan yang tetap dijaga akan bertemu jua.

“Seperti saya bertemu Om. Saya memiliki gagasan, saya memiliki harapan, ingin saya tulis, kadang langsung lupa, kadang sulit mau menulisnya gimana. Akhirnya, bertemu Om Ridho yang punya kemampuan menulis. Saya bersyukur sekali,” suatu ketika dalam perjalanan ke klinik untuk senam Chi (cek https://penulispembelajar.wordpress.com/2017/07/20/sehat-dengan-terapi-senam-chi/ ) setiap Jum’at.

Pertemuan adalah berkah. Silaturrahim menjaganya agar tidak terlupa bisa jadi tidak mudah. Namun, harus tetap diusahakan.

Rasa kagum, suka, cinta, termasuk satu frekuensi yang kadang membuat keajaiban. Ayah saya termasuk kagum sekali dengan pemikiran dan kebiasaan Islami Pak Amien Rais. Beberapa kali Ayah saat bertemu Pak Amien di Jakarta- di Bondowoso beberapa tahun lalu, selalu berfoto bersama ( Ketika Mbak Hanum mengirim surel ke saya karena menulis resensi atas buku beliau yang berjudul Bulan Terbelah di Langit Amerika https://ridhodanbukunya.wordpress.com/2016/08/08/bulan-terbelah-di-langit-amerika-karya-hanum-salsabiela-rais-rangga-almahendra/ saya pun melampirkan foto-foto tersebut ketika saya balas surel Mbak Hanum). Dan kemarin saat Reuni 212 di Pondok pesantren Al-Ishlah Bondowoso Ayah tanpa sengaja bisa mudah bertemu dengan Pak Amien dan lagi-lagi foto bareng.

Begitulah, pun halnya keinginan kelak bertemu Sang Maha Terindah Allah Subhanahu wa ta’ala dan kekasihnya Muhammad ShallaAllahu ‘Alaihi Wa Sallam, sudah wajib dimulai dengan mencintai dan taat kepada seluruh perintah dan ajaran-Nya. Semoga Allah menolong kita semua. Aamiin.

#drrasmono #satufrequensi #menulis #senamqi #senamchi #khmuhammadmashum #amienrais #hanumrais #pondokpesantrenalishlahbondowoso #reuni212 #menjagaasa

Tinggalkan komentar