Ketika Mas Gagah Pergi Dan Kembali

Judul : Ketika Mas Gagah Pergi dan Kembal
iPenulis : Helvy Tiana Rosa
Penerbit : Asma Nadia Publishing House
Tahun Terbit : September, 2011 (Cetakan kedua)
Jumlah Halaman : 245 halaman.

Sebuah cerita pendek terkadang memang hanya menjadi sarana hiburan bagi sebagian pembaca, bahkan oleh penulisnya sendiri menulis sebuah cerpen hanya untuk menghibur pembacanya. Sehingga terkadang isi cerpen mudah tersampaikan, namun mudah pula dilupakan oleh pembacanya. Dalam kata lain, karena cerpen itu hanya menghibur pembacanya tanpa ada spirit inspirasi di dalamnya, maka itu bisa jadi penyebab kenapa cerita pendek tersebut mudah dilupakan.

Bagaimana dengan cerpen yang menginspirasi banyak orang ini, ‘Ketika Mas Gagah Pergi’. Sebuah cerpen remaja yang fenomenal karya Helvy Tiana Rosa di era 1990-an. Cerpen ini dianggap sebagai pelopor kebangkitan Sastra Islam Kontemporer di Indonesia kala itu. KMGP-singkatan cerpen ini- dianggap juga sebagai cerpen yang turut mempengaruhi semangat belajar Islam di kalangan pelajar dan mahasiswa Indonesia. Tak hanya itu cerpen juga merupakan inspirator banyak muslimah yang akhirnya tersadar untuk memakai hijab, luar biasa.

Cerpen ini awalnya dimuat di Majalah Annida pada tahun 1993, menceritakan tentang Gita yang bercerita tentang masnya, Mas Gagah namanya. Gita heran dengan masnya, Mas Gagah berubah 100% persen. Mas Gagah yang supel dengan perempuan –teman-teman Gita-, selera musiknya rock, pakaian yang necis. Kini berubah dengan selalu berhati-hati berinteraksi dengan perempuan sampai menundukkan pandangan, music rock kini berganti Al-Qur’an dan nasyid, pakaian yang sering dia pakai sering baju koko plus shalat di masjid tepat waktu. Adik mana yang nggak kaget kakaknya berubah drastis begitu?

Awalnya perubahan Mas Gagah aneh bagi Gita, tapi dengan perubahan masnya itu, akhirnya dia juga mencoba merubah gaya tomboynya, sampai nanti di akhir cerita Mas Gagah meninggal akibat kecelakaan. Dan hal itu membuat Gita merasa kehilangan yang sangat, kehilangan masnya yang memberi cipratan hidayah untuknya, sejak itu pula dia ber’azzam menjadi muslimah yang baik sesuai syari’at Islam.

Cerpen fenomenal ini memang sangat menyentuh pembacanya, sentuhannya membangkitkan inspirasi untuk berbuat baik. Ini menunjukkan sentuhan hati penulis yang begitu dalam, Bunda Helvy menulis dengan hati. Tak ayal jika cerpen tersebut sudah terjual 10.000 ekslempar sebelum dicetak tahun 1997 oleh Pustaka Annida dengan cerpen-cerpen Helvy yang lain, dan pada tahun 2000 dicetak ulang oleh Syamil Cipta Media terus mengalami cetak ulang lebih dari 15 kali.

Dalam cetakan baru yang diterbitkan oleh Asma Nadia Publishing House, berjudul Ketika Mas Gagah Pergi dan Kembali. KMGP menjadi cerpen pertama, selain itu ada cerpen-cerpen lain yang juga menginspirasi. Cerpen-cerpen yang banyak berbicara tentang misteri hidayah yang tak bisa diterka kapan datangnya, tentang peristiwa di daerah-daerah Islam yang tertindas. Inilah cerpen-cerpen yang lahir dari hati yang bersih.

Bedanya, KMGP dalam edisi baru ini mengalami penambahan halaman menjadi novellet, yang dileburkan di dalamnya cerpen Helvy yang berjudul “Lelaki Tak Bernama”. Berawal dari 15 halaman, menjadi 64 halaman. Walau dilebur dengan cerpen lain, itu tak membuat KMGP kehilangan spiritnya. Hal itu, malah menambah spirit, karena cerpen yang dilebur itu juga cerpen yang juga banyak mendapatkan sambutan.

Ditambah lagi, cerita di dalamnya pun semakin bermakna. Satu hal yang saya tangkap, setiap yang hilang satu maka akan tumbuh lebih banyak lagi, maka akan tumbuh seribu lagi. Ketika Mas Gagah meninggal, maka akan lahir Mas Gagah-Mas Gagah berikutnya, maka akan terus lahir seribu Mas Gagah lagi yang akan menginspirasi banyak orang, menginspirasi semesta. Kiranya, tak berlebihan apa yang saya tangkap dari maksud Bunda Helvy meleburkan dua cerpen itu menjadi satu.

Ketika cerpen ini juga akan segera difilmkan, akhirnya saya tak sabar untuk menunggu, kapan film KMGP diputar di bioskop seluruh Indonesia. Di sisi lain juga saya penasaran, apakah nanti filmnya akan sama menginspirasi banyak orang, lebih dari itu atau bahkan tidak, semoga rasa penasaran saya ini berbuah baik, karena saya pribadi berharap baik, semoga.