Masih Ada Harapan

Saya kalau ada rezeki lebih biasanya membeli majalah Bobo. Selain untuk dibaca adik saya yang masih TK, juga untuk menambah koleksi taman baca saya, Rumah Buku Taman Cahaya.

Selain itu, saya juga membaca majalah Bobo. Karena saya mengakui, banyak ilmu, wawasan dan pengetahuan di dalamnya. Saya juga belajar dari cerpen-cerpen anak yang ada di dalamnya.

Saya membeli Bobo di satu-satunya agen majalah dan koran di Bondowoso yang masih jalan. Ini berarti ada banyak toko koran, majalah dan buku yang gulung tikar.

Sabtu kemarin, saya sempat ngobrol dengan pegawai Toko Ayu Media. Sejak September mereka tidak mengambil Majalah Ummi lagi.

“Kami tidak menjual Majalah Ummi Mas”

“Kenapa Mbak?”

“Nggak laku Mas. Sudah gitu nggak bisa return.”

Saya sedih mendengar ini, padahal saya kadang juga membeli Majalah Ummi.
Kemudian saya mendekat ke tempat buku-buku.

Buku-buku yang dipajang banyak buku terbitan lama. Alhamdulillah, masih cukup update terbitan terbaru, khususnya terbitan Gema Insani Press.

Saya melihat ada buku-buku Buya Hamka, ada banyak buku anak, salah satunya karya Penulis yang saya kenal di media sosial, penulis produktif Mbak Ririn Astutiningrum.

Saya bertanya lagi ke Mbak pegawai.

“Bagaimana Mbak penjualan buku-bukunya? Ramai ya Mbak?”

“Sepi Mas, jarang orang ke sini meski sekadar melihat buku.”

“Wah, makin sedikit orang yang mau baca ya Mbak.”

“Iya Mas, kan sudah ada hp.”

“Iya kalau hp dipakai untuk membaca ebook (legal/resmi), banyak yang megang hp yang dibaca status facebook dan chat wa atau bahkan main game Mbak”

Miris memang. Padahal dulu saat saya masih kecil banyak toko yang jualan majalah dan buku. Semakin ke sini sepertinya semakin sedikit orang yang mau baca.

Tapi melihat majalah Bobo masih laku, dan buku-buku anak di toko tersebut cukup update, saya mengartikan dan yaki bahwa masih ada harapan menumbuh kembangkan budaya membaca di usia anak-anak.

Karena kalau majalah anak dan buku-buku anak laku, berarti masih ada anak-anak yang telah merasakan nikmatnya lembaran-lembaran buku dan itu berarti juga masih ada orangtua yang mengerti dan paham akan arti penting membaca sehingga anak-anaknya dibelikan majalah dan buku untuk anak. Alhamdulillah.

2 pemikiran pada “Masih Ada Harapan

  1. tekhnologi memang sangat berpengaruh besar dalam perubahan kehidupan termasuk dalam minat masyarakat akan produk buku, media cetak. namun bagaimanapun juga media cetak masih bisa eksis dengan produk yang lebih unggul dari digital.

    • Sebenarnya saat ini sudah tidak zamannya membenturkan ebook dan buku cetak. Tetapi memang kalau nggak terbiasa baca buku cetak akan sulit konsisten membaca ebook. Insya Allah akan tetap ada buku cetak, terima kasih Mas 🙂

Tinggalkan komentar