Menulislah, Sebelum Hilang Ingatan

                Kamis lalu (24/5/2012), pagi sekitar jam enam saya mengsms salah satu nama dalam list friend  ponsel saya. Saya menanyakan jam berapa saya diharap hadir di ruangan acara. Selang beberapa menit, sms balasan masuk di ponsel saya yang mengatakan jam 9 sudah di tempat lebih baik. Ya, saya mengsms dan mendapat balasan sms dari salah satu panitia seminar penulisan yang diadakan oleh Bem Fisip 2011-2012 UMM. Setelah sebelumnya saya mendapat sms yang menodong saya untuk menjadi pembicara dalam acara mereka tersebut yang bertema ‘Mari Berkarya Melalui Tulisan’. Setelah bepikir dan permintaan mereka yang sedikit memaksa, akhirnya saya mengiyakan permintaan untuk menjadi pembicara. Setelah melihat term of reference yang diberikan panitia kepada saya, saya memilih berangkat jam 9 saja. Karena dalam jadwal saya mengisi jam 10.45, jam setengah sepuluh saya sudah ada di tempat. Saya duduk di depan ruangan bersama panitia acara sambil menunggu teman saya perwakilan dari Forum Lingkar Pena Cabang Malang Raya Muhammad Hafidz Mubarok sekaligus menyimak apa yang dikatakan oleh pembicara pertama. Sesuai jadwal acara pertama diisi oleh salah satu Dosen Ilmu Komunikasi Arief Hidayatullah S.Ikom. Dosen dan penulis buku Menulis Inspirasi ini memberikan banyak teori dan juga motivasi menulis kepada peserta seminar. Arief mengatakan, agar kita mendapatkan inspirasi untuk menulis, maka kita harus selalu sadar dalam menjalani hidup. Jika tidak, maka akan banyak inspirasi berupa ide yang tidak bisa kita tangkap. Sayang sekali jika begitu, selain itu dia juga mengatakan, menulislah sebelum kita kehilangan ingatan. Pemateri kedua yaitu Dosen Ilmu Hubungan Internasional Suyatno Ph.D. Suyatno yang juga menjadi salah satu dosen di salah satu universitas di Malaysia ini, memberi cara dan teori dalam penulisan ilmiah yang benar. Karena memang Suyatno cukup ahli dalam bidang ini, selain itu dia juga mengatakan jangan sampai menulis itu hanya dengan niat kapitalis yakni ingin mendapatkan materi. Karena menurut dia, hal itu akan merusak usaha yang dimulai dari awal ketika usaha menulis tak menghasilkan apa-apa maka yang ada hanya kecewa. Jadi, walaupun dengan menulis bisa mendatkan materi atau jalan-jalan keluar negeri gratis seperti apa yang sudah dia alami, jangan jadikan itu sebagai motif kita untuk menulis. Selesai pembicara kedua, maka berlanjut ke acara ketiga yakni diskusi panel yang saya menjadi pembicara sendiri, Hafidz perwakilan dari FLP Malang Raya dan Chintya perwakilan dari NBC Malang. Pemberian materi dimulai dari saya, yang banyak memberikan cerita bagaimana awal saya menulis, proses buku-buku saya dan aktivitas saya dengan komunitas kepenulisan yang saya ikuti. Kemudian dilanjutkan oleh Hafidz yang memberikan materi tentang apa itu FLP, bagaimana pendaftarannya, dan lainnya. Begitupun Chintya memberikan materi tentang apa itu NBC (Nulisbuku.com), apa saja kegiatannya, dan lainnya. Panitia berharap, setelah acara ini semoga peserta yang telah termotivasi untuk menulis, mendapatkan follow up dengan mengikuti komunitas yang cocok dengannya.