Merindu Hujan

 

Seperti biasa aku duduk di teras depan

Menatap langit mengimpikan birunya

Berubah kelabu

Berharap pertanda hujan segera menjelma

Menyanyikan lagu-lagu rintik indahnya

 

Seringkali aku merindu

Tentang hari kelabu

Mengucurkan air melalui sungai-sungai langit

Membawa cinta untuk petani kita

 

Namun, rindu kini memudar

Menitikkan jemu dengan diam

Merindu hujan dulu melempar jeram

Menangkap mangsa melaluinya penuh geram

 

Aku tak lagi merindu hujan

Hujan menelan banyak korban

 

; Nurani hanya merindu hujan lama

Hujan yang menentramkan jiwa

Rumah Taqwa, Malang.

dok pribadi
dok pribadi

*puisi dimuat di radar probolinggo 24 Maret 2015