: Ayahku
Kening yang selalu mengalir peluh itu
Akan kubasuh nanti
Pada saatnya cahaya akan turun ke matamu
Membinarkan sorot matamu
Melengkungkan senyum bibirmu
: kusampaikan mimpi-mimpi itu telah kupeluk satu-persatu,
nanti.
5 Desember 2011, Rumah Taqwa Malang
Kepada
: Ummiku
Ingin kubayar setiap asuh dan didik
tak terhingga
Hingga lunas tanpa jasa
Namun sungguh membayar sekolah paling mahal
saja tak cukup untuk membayarmu
Kau sekolah pertamaku
dan selama hidupku
tak ada bandingmu
: shalih dan do’aku semoga cukup berarti bagimu,
walau mustahil tuntas hutangku padamu
16-17 Muharram 1433, Rumah Taqwa Malang
Kepada Abiku
: KH. Muhammad Ma’shum
Jika petuahmu adalah gelora dan cinta
Generasi yang pintar dan benar harapannya
Cita-cita tentang mulianya islam mendatang
Semakin luas dan benderang sejagat raya
Engkau selalu bertitah tentang
Betapa sucinya Al-Qur’an dan nikmatnya qiyam
:“Hendaklah setiap harinya kalian membaca Qur’an walau seayat,
dan shalatlah malam walau satu raka’at”
Jalan-jalan cinta yang kau tapak
Adalah mula yang kurunut alurnya
Suka duka bersama dzikir yang silih berganti
Hingga kau selalu pada manisnya hidup bersama-Nya
Dalam dekapan iman yang menghangatkan semesta
Bukan khayal jika engkau memuitiskan cinta
: “Mari bersama-sama kita terbang ke syurga”
18.10.2011,00.13, Rumah Taqwa Malang.